Ular naga panjang merupakan salah satu aktivitas yang menemani masa kecil sebagian besar anak-anak Indonesia. Aktivitas anak-anak ini menjadi ikonik karena lagunya yang ceria menjadi inti utama dari permainan tradisional tanpa alat ini.
Sebagai permainan berkelompok yang menyenangkan, ular naga permainan ini mengajarkan kerja sama tim serta kedisiplinan melalui barisan yang teratur. Selain menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kegiatan ini juga membantu mengurangi screen time anak.
Artikel ini akan membahas cara bermain, manfaat, dan asal-usul permainan ular naga panjang.
Cara Bermain Ular Naga untuk Anak-anak

Ular naga panjang merupakan salah satu kegiatan bermain yang mewarnai masa kecil banyak anak Indonesia. Permainan tradisional ini menjadi sangat ikonik karena lagu cerianya menjadi bagian utama dari keseruan bermain.
Orang tua juga tidak perlu khawatir dengan keselamatan anak, selama dimainkan di tempat bermain yang aman, anak-anak bisa leluasa memainkan. Cara memainkan permainan ini pun cukup mudah, ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
1. Pilih Penjaga dan Buat Terowongan
Permainan ini membutuhkan minimal 5–10 orang serta perlu dimainkan di tempat yang aman dan luas bagi anak. Dua orang anak dipilih menjadi ‘penjaga’ dan berdiri berhadapan sambil berpegangan tangan, mengangkatnya tinggi-tinggi untuk membentuk terowongan.
2. Bentuk Ular Naga
Anak-anak yang tersisa berbaris memanjang di belakang satu sama lain, berpegangan pada pinggang teman di depannya. Anak paling depan adalah ‘kepala naga’ yang membuat permainan tradisional ini disebut ular naga panjang.
3. Bernyanyi dan Berjalan
Saat lagu “Ular naga panjangnya bukan kepalang” dinyanyikan, barisan naga berjalan melewati terowongan yang dibentuk oleh para penjaga. Karena harus membentuk barisan yang panjang pastikan memilih tempat yang cukup luas seperti lapangan atau indoor playground yang punya free space lega.
4. Menangkap satu pemain
Satu ronde permainan berakhir ketika lagu selesai dan satu pemain yang melewati satu lagu berhasil tertangkap. Hal ini dilakukan terus menerus sampai barisan habis.
5. Mengajukan pertanyaan
Anak yang tertangkap akan ditanyai, “Mau pilih apel atau jeruk?” atau bisa juga nama buah/benda lain. Kedua penjaga telah menentukan pilihan mereka sebelumnya.
6. Memilih Barisan
Anak yang tertangkap memilih salah satu penjaga dan berdiri di belakangnya. Permainan dilanjutkan hingga semua anak tertangkap dan barisan terbagi menjadi dua.
7. Penyelesaian permainan
Tujuan permainan ular naga adalah memecah barisan “naga” menjadi dua kelompok baru. Kelompok dengan anggota terbanyak menjadi pemenang. Kelompok dengan anggota terbanyak adalah pemenangnya.
Asal-usul Permainan Ular Naga

Permainan ular naga adalah salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Asal-usulnya tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan permainan tradisional ular naga ini berasal dari Jawa sebelum menyebar ke berbagai daerah di Nusantara.
Permainan ini mencerminkan kearifan lokal dalam mengajarkan kerja sama tim dan keterampilan sosial tanpa harus menggunakan alat. Meskipun nama “ular naga” terdengar mistis, kegiatan ini sejatinya adalah adaptasi sederhana dari permainan kejar-mengejar dan baris-berbaris yang populer di banyak kebudayaan.
Ajak Anak Bermain dan Bersosialisasi di Playground Mai Main
Mengajak anak bersosialisasi dengan teman sebaya bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti main ular naga panjang, atau mengajaknya bermain di playground. Mai Main Playground Canggu merupakan salah satu arena bermain terbesar di Bali yang didesain supaya nyaman bagi anak-anak usia 6 bulan hingga 12 tahun.
Terdapat berbagai permainan menarik mulai dari flying fox, mandi bola, hingga farmhouse yang mengajak anak berinteraksi langsung dengan hewan. Yuk, datang ke Mai Main Playground dan nikmati keseruan bermain bersama si kecil!


