Bali memiliki kekayaan budaya tradisional yang luar biasa, termasuk berbagai permainan tradisional untuk anak-anak, sehingga selalu menjadi pilihan destinasi wisata yang aman untuk keluarga. Permainan tradisional Bali tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kebersamaan, kejujuran, dan ketangkasan fisik.
Sayangnya, banyak dari permainan tradisional yang jarang diketahui ini mulai terlupakan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang permainan tradisional Bali yang unik dan cara memainkannya, sehingga kita dapat bersama-sama melestarikan warisan budaya ini.
1. Cagcag
Cagcag adalah permainan tradisional Bali yang menggunakan empat batang bambu yang disusun membentuk beberapa celah. Permainan ini dimainkan setidaknya oleh lima orang, di mana empat orang bertugas menggerakkan batang bambu sesuai irama lagu, sementara satu orang lainnya melompat di antara celah-celah tersebut dan berusaha agar tidak terjepit.
Konsep permainannya mirip dengan permainan Rangku Alu dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, dan biasanya dimainkan di tanah lapang atau tempat bermain anak yang luas. Meski sederhana, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih konsentrasi serta ketangkasan.
2. Curik-curik
Curik-curik adalah versi Bali dari permainan ular naga panjang yang menggunakan nyanyian berbahasa Bali. Konsepnya sama, yaitu dua orang terpilih menjadi “gerbang”, sementara pemain lainnya berbaris sambil bernyanyi. Saat nyanyian berakhir, satu pemain akan tertangkap oleh “gerbang” tersebut.
“Curik” sendiri berarti burung jalak, yang di alam bebas sering berbaris membentuk formasi. Karena itulah permainan ini disebut Curik-curik.
3. Matembing
Permainan tradisional dari Bali ini menggunakan batu pipih atau pecahan genteng yang dilemparkan ke arah sasaran. Pemain menentukan target, lalu melempar batu ke arah tersebut.
Siapa pun yang berhasil mengenai sasaran akan menjadi pemenang. Permainan ini sederhana, namun melatih fokus, ketepatan, dan konsentrasi anak saat bermain.
4. Macurik Manggis
Permainan khas Bali ini dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, di mana satu anak bertugas sebagai “curik” yang menebak siapa orang di belakangnya pada akhir lagu. Penjaga akan dipakaikan penutup mata, sementara peserta lain bernyanyi:
“Curik manggis belahan batu cawan… Cigemblung cigemblung nyen durine…”
Pada kata “nyen durine” (yang berarti siapa di belakangmu), penjaga akan menebak siapa yang berdiri di belakangnya. Selain mengajarkan kebersamaan,permainan tradisional tanpa alat ini juga melatih intuisi dan konsentrasi.
5. Gebuk Tingkih
Permainan ini merupakan adu ketangkasan antara dua pemain menggunakan biji kemiri (tingkih) sebagai alat permainan. Dua biji kemiri yang utuh akan diadu dengan cara dibenturkan.
Pemilik biji kemiri yang tidak pecah keluar sebagai pemenang. Permainan tradisional yang jarang diketahui ini biasanya dimainkan di daerah penghasil kemiri seperti Karangasem, Klungkung, dan Jembrana.
6. Metajog

Bali juga memiliki permainan egrang yang disebut “Metajog”. Sama seperti egrang pada umumnya, tajog dibuat dari bambu panjang yang diberi pijakan agar pemain bisa berdiri dan berjalan di atasnya.
Permainan ini membutuhkan keseimbangan dan keberanian untuk berjalan menggunakan dua bilah bambu panjang. Biasanya, Metajog dimainkan pada hari-hari besar seperti upacara keagamaan atau perayaan kemerdekaan.
7. Magal-galaan

Permainan ini mirip dengan gobak sodor, di mana dua tim saling berhadapan dalam kotak-kotak yang sudah dibuat sebelumnya. Satu tim bertugas menjaga garis dan menghalangi tim lawan agar tidak bisa melewati batas tersebut.
Kedua tim akan bergantian sebagai penjaga dan penyerang selama minimal dua ronde. Tim yang memenangkan ronde terbanyak akan menjadi pemenang.
8. Meong-meong

Meong-meong adalah permainan kejar-mengejar yang populer, di mana satu anak berperan sebagai kucing (meong) dan yang lain sebagai tikus (bikul). Biasanya, permainan ini diiringi lagu riang untuk menambah semangat dan keceriaan anak-anak, tidak heran permainan ini juga sering dijadikan sebagai aktivitas di indoor playground di Bali.
Lagu “Meong-meong” menjadi salah satu lagu anak paling ikonik di Bali. Meski terdengar ringan, permainan ini mengandung makna simbolis tentang penegakan hukum, di mana “kucing” (penegak hukum) harus menangkap “tikus” (penjahat) tanpa pandang bulu.
9. Malayangan
Malayangan adalah istilah Bali untuk bermain layang-layang. Pada musim kemarau atau panen padi, anak-anak di Bali sering berkumpul di sawah atau lapangan untuk bermain layangan bersama.
Biasanya mereka berlomba melihat siapa yang layang-layangnya bisa terbang paling tinggi tanpa putus. Salah satu keseruan permainan ini adalah saat ada layangan putus, anak-anak akan berlomba mengejar dan mendapatkannya.
10. Mageri-gerian
Mageri-gerian adalah permainan yang dilakukan di sungai dengan konsep mirip tangkap-tangkapan. Satu anak menjadi penjaga yang harus berenang atau menyelam untuk menangkap peserta lain, sementara peserta lainnya hanya boleh berdiri dan menghindar.
Pemain yang tertangkap akan menggantikan posisi penjaga pada ronde berikutnya. Aktivitas ini sangat baik untuk melatih otot dan daya tahan tubuh, karena anak-anak harus berenang dan menyelam dengan aktif.
11. Deduplak
Deduplak adalah permainan tradisional menggunakan alat berupa tempurung kelapa sebagai alas kaki. Dua tempurung kelapa dihubungkan dengan tali, dan peserta menariknya untuk berjalan dengan tempurung tersebut di bawah kaki.
Peserta berlomba mencapai garis akhir dengan menjaga keseimbangan. Kegiatan ini bermanfaat untuk melatih koordinasi, keseimbangan, dan kontrol tubuh anak-anak.
Ajak Anak Bermain dan Bersosialisasi di Playground Mai Main
Melestarikan permainan tradisional Bali bisa dimulai dengan mengajak anak-anak bergerak dan berinteraksi langsung. Jika kesulitan mencari teman bermain, ajak anak-anak ke playground seperti Mai Main Playground Canggu, tempat ideal untuk bersosialisasi dan bermain bersama anak-anak lainnya.
Mai Main memiliki area bermain luas yang dapat digunakan untuk bermain permainan khas Bali, sekaligus fasilitas modern seperti flying fox dan mandi bola. Yuk, kunjungi Mai Main sekarang dan bantu jaga semangat bermain anak-anak Bali!


